Pelabuhan kapal Yacht | Net |
Seperti diketahui, akses jadi masalah yang kerap dikeluhkan wisatawan yang liburan ke Lampung. Mengatasi hal ini, Pemprov Lampung siap membangun bandara internasional serta pelabuhan yacht marina.
Dilansir dari detik.com, rencana tersebut diungkapkan oleh M Ridho Ficardo, Gubernur Lampung saat memberikan keterangan dalam acara jumpa pers Lampung Krakatau Festival 2016. Lebih lanjut, Ridho menjelaskan tentang masalah aksesibilitas ini.
"Di Lampung sudah ada bandara, ke depannya bandara ini akan diperpanjang, dan landasannya diperlebar. Tahun anggaran depan, sudah siap jadi Bandara Internasional. Saya sudah minta disiapkan ke Kementerian Perhubungan, agar bandara ini bisa menampung pesawat C-17 Galaxy untuk mitigasi bencana. Untuk komersilnya bisa jenis ATR dan Bombardier," jelas Ridho kepada wartawan, di Ruang Rapat Lantai 17, Gedung Sapta Pesona Kemenpar, Kamis (18/8/2016).
Ridho mengaku, untuk kali perdana, bandara ini nantinya akan punya penerbangan internasional dari Singapura dan Malaysia. Akses bandara memang jadi syarat yang sangat penting bagi daerah yang ingin sektor pariwisatanya maju.
"Ketika bandara sudah dibangun, orang-orang pasti akan mulai bangun hotel. Mimpi kami, kami bisa punya kawasan pariwisata terpadu seperti di Nusa Dua, Bali," ujar Ridho.
Untuk jalur darat, Ridho masih menunggu selesainya jalur Tol Trans Sumatra yang melintasi Lampung. Jika jalan tol ini sudah rampung, maka konektivitas akan tersambung dan waktu tempuh bisa dipangkas.
Untuk jalur laut, Lampung punya rencana besar membangun pelabuhan yacht marina agar bisa menampung wisatawan yang datang dengan menggunakan kapal yacht. Ridho melihat saat ini pelabuhan Yacht di Jakarta sudah mulai overkapasitas.
"Jakarta dan Singapura sudah overcapacity. Lampung itu lokasinya sangat strategis, pintu gerbangnya Sumatera, harus kita manfaatkan betul," kata Ridho.
Rencananya, pelabuhan marina untuk yacht ini berlokasi di sekitar Teluk Lampung. Untuk lokasi persisnya, Ridho belum mau membukanya untuk publik. Yang jelas lahannya milik Pemprov Lampung, namun untuk teknis operasionalnya akan diserahkan ke pihak ketiga.
"Lokasinya ada beberapa alternatif, masih di Teluk Lampung. Luasnya yang pasti di atas 10 hektar," tutup Ridho. (Kld)
EmoticonEmoticon