Tarun dan Sugeng Hariyono | Foto: Sugeng.doc |
KaliandaNews.com – Seorang remaja bernama Tarun (15) asal Desa Sukamulya RT/RW 001 / 002 kecamatan Palas kabupaten Lampung Selatan harus berjuang meniti kerasnya kehidupan dengan kondisi yang memprihatinkan.
Menurut keterangan ibu kandungnya Suryati (45), Tarun dilahirkan tahun 2001 silam, sejak umur 3 bulan tarun mengalami kondisi yang tidak biasa, saat itu tanda-tanda keanehan pada tarun mulai terlihat. Dimulai dari kakinya yang semakin lama semakin mengecil. Hingga umur 15 tahun tinggi Tarun kurang lebih hanya 1 Meter.
“Umur tiga bulan bukannya tumbuh besar tapi malah semakin kecil, dimulai dari kakinya yang mengecil mas, ” terang Ibu Suryatik yang berprofesi sebagai pembuat batu bata.
“Kata dokter Tarun mempunyai kelainan di tulang sumsum, karena tidak punya biaya, hingga kini Tarun tidak mendapat perawatan medis” lanjutnya.
Kehidupan keluarga ini tergolong pas-pasan, sejak ditinggalkan suaminya yang meninggal 13 tahun silam, Ibu Suryati harus berjuang seorang diri membuat batu-bata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Kondisi Tarun secara fisik hanya lemah di kaki dan tangan, untuk berpindah posisi Tarun harus berjuang dengan berguling-guling di lantai. Hal ini yang membuat rambut Tarun tidak tumbuh dengan baik.
Meski memiliki keterbatasan fisik, ternyata Tarun memiliki semangat hidup yang tinggi, di bulan Ramadhan ini Tarun berusaha untuk menjalankan ibadah Puasa dan Taraweh dilanjutkan dengan mengaji. Hebatnya lagi Tarun terkadang mengajarkan anak-anak lain mengaji ketika sang guru gaji tidak bisa hadir.
Impian Tarun, menurut salah satu pejuang literasi Sugeng Hariyono, yang beberapa saat lalu menyempatkan diri mengunjungi Tarun dikediamannya, hanya satu, yakni Tarun ingin sekali mempunyai kursi roda elektrik yang sesuai dengan karateristik tubuhnya. Diharapkan dengan mempunyai kursi roda elektrik dapat membantu aktifitas Tarun layaknya manusia normal.
Semoga ada dermawan yang bersedia membantu mewujudkan impianTarun. (kld)
EmoticonEmoticon